Senin, 05 Desember 2011

Semua Peristiwa Baik dan Buruk Selalu Ada Signalnya


Suatu ketika, ada sebuah kapal yang tenggelam diterjang badai. Semuanya porak-poranda. Tak ada awak yang tersisa, kecuali satu orang pria yang berhasil mendapatkan pelampung. Namun, nasib baik belum berpihak pada pria ini. Dia terdampar pada sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni, sendiri.. dan tak punya bekal makanan.

Dia terus berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan jiwanya. Setiap saat, dipandangnya ke penjuru cakrawala, mengharap ada kapal yang dating merapat. Sayang, pulau ini terlalu terpencil. Hampir tak ada kapal yang mau melewatinya.

Lama kemudian, pria ini pun lelah untuk berharap. Lalu, untuk menghangatkan badan, ia membuat perapian, sambil mencari kayu dan pelepah nyiur untuk tempatnya beristirahat. Dibuatnya rumah-rumahan, sekedar tempat untuk melepas lelah. Disusunnya semua nyiur dengan cermat, agar bangunan itu kokoh dan dapat bertahan lama.

Keesokan harinya, pria malang ini mencari makan. Dicarinya buah-buahan untuk mengganjal perutnya yang lapar. Semua pelosok dijelajahi, hingga kemudian, ia kembali ke gubuknya. Namun, ia terkejut. Semuanya telah hangus terbakar, rata dengan tanah, hampir tak bersisa. Gubuk itu terbakar. Karena perapian yang lupa dipadamkannya. Asap membubung tinggi, dan hilanglah semua kerja kerasnya semalam.

Pria ini berteriak marah, “YaALLAH, mengapa Kau lakukan ini padaku. Mengapa? Mengapa?” teriaknya melengking menyesali nasib.

Tiba-tiba terdengar peluit yang ditiup. Tuittt.. Tuitt. Ternyata ada sebuah kapal yang datang. Kapal itu mendekati pantai, dan turunlah beberapa orang menghampiri pria yang sedang menangisi gubuknya ini. Pria ini kembali terkejut, ia lalu bertanya, bagaimana kalian bisa tahu kalau akau ada disini? Mereka lalu menjawab, kami melihat symbol asapmu.

Teman, sangat mudah memang bagi kita, untuk marah saat musibah itu tiba. Nestapa yang kita terima, tampak akan begitu berat, saat terjadi dan berulang-ulang. Kita memang bisa memilih untuk marah, mengumpat dan terus mengeluh. Namun, agaknya kita tak boleh kehilangan hati kita. Sebab, ALLAH selalu ada pada hati kita, walau dalam keadaan yang paling berat sekalipun. “SUATU MUSIBAH, PASTI ADA HIKMAHNYA”.

Dan ingatlah, saat ada asap dan api yang membubung dan terbakar dalam hatimu, jangan berkecil hati. Jangan sesali semua itu. Jangan hilangkan perasaan sabar dalam kalbumu. Sebab, bisa jadi itu semua adalah sebagai tanda dan symbol bagi orang lain untuk datang padamu dan mau menolongmu. Sebabm untuk semua hal buruk yang kita pikirkan, akan selalu ada jawaban yang menyejukkan dari-Nya. Tuhan Maha Tahu yang terbaik buat kita. Jangan hilangkan harapan itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar